PETA
PEREKONOMIAN INDONESIA
I.
Keadaan
Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki
lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan
luas perairan 3.257.483 km2.
Batas-Batas Negara Indonesia :
·
Utara : Negara Malaysia, Singapura,
Filipina, Laut Cina Selatan.
·
Selatan : Negara Australia, Samudera
Hindia
·
Barat : Samudera Hindia
·
Timur : Negara Papua Nugini, Timor
Leste, Samudera Pasifik
Dengan
demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti
penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian Indonesia. Keadaan
geografis Indonesia dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi
perkembangan perekonomian, dan juga bisa sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan
ancaman bagi perekonomian. Banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan
dan kesempatan, jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang
subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat diolah dangan prinsip
dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan
kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat
dikembangnya sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk
pasar internasional.
Indonesia
mempunyai iklim tropic basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan
monsun timur. Iklim yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian
itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik
sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk
Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah
buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan
negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada
saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa
Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan
andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil
tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber
devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain
seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Wilayah Indonesia yang menempati
posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra
dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah
menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya.
Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya
sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan
perekonomian Indonesia.
II.
Mata
Pencaharian
Dari
keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal
diantranya bahwa :
a.
Mata pencaharian penduduk Indonesia
sebagian besar masih berada di sektor pertanian, yang tinggal di pedesaan
denganmata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan dan sejenisnya.
b.
Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP
secara absolute masih dominan, namun jika disbanding dengan sektor- sektor di
luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
c.
Yang perlu diwaspadai dalam sektor
pertanian ini adalah bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relative
tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan
komoditi yang dihasilkan sektor lain, sehingga sebagian masyarakat Indonesia
yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal
dari rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industry (kota). Jika
ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori
ketergantungan, bahwa spread effect (kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil
dari back- wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah
kaya).
Langkah- langkah yang dapat
ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
1. Memperbaiki
kehidupan penduduk/ petatin dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan
prasarananya bidang pertanian.
2. Meningkatkan
nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar
lokal saja.
3. Mencoba
mengembangkan kegiatan agribisnis.
4. Menunjang
kegiatan transmigrasi.
III.
Sumber
Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah seluruh
kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu
beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia
berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi
manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas.
Karakteristik demografi merupakan
aspek kuantitatif sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk menggambarkan
jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk dan komposisi penduduk. Karakteristik
sosial dan ekonomi berhubungan dengan kualitas (mutu) sumber daya manusia.
Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara, sangat ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusia yang ada baik secara fisik maupun mental.
Sumber daya manusia menjadi aset
tenaga kerja yang efektif untuk menciptakan kesejahteraan. Kekayaan alam yang
melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi manusia apabila
sumber daya manusia yang ada tidak mampu mengolah dan memanfaatkan kekayaan
alam yang tersedia.
IV.
Investasi
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal
dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Dalam
kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat,
perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana
investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
a.
Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga
sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri.
b.
Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki
syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut
prinsip prioritas.
c.
Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi
para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
d.
Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan
dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya
dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan
produktifitas.
Referensi :